Komunitas Bi Somu Berbagi

  • Bagikan

Nenek Auak, 78 tahun adalah seorang janda yang hidup sebatang kara asal Dusun Sejuah, Desa Sejuah, Kecamatan Kembayan.

IndoTimeNews.com Sanggau, Kalbar – Komunitas Bi Somu Berbagi memulai pergerakannya sejak dua tahun lalu, namun masih bergerak secara individu dan kemudian dipromosikan di tahun 2022 dan ditanggapi oleh para anggota komunitas yang ada hingga saat ini.

Di awal tahun 2022 dana sudah mulai dikumpulkan dari para anggota yang saat ini sudah berjumlah 29 orang.

Apa itu Komunitas BI Somu Berbagi?

Komunitas ini merupakan kumpulan orang-orang asli Bi Somu berasal dari Desa, Dusun, dan kampung-kampung yang berada di daerah Kembayan dan Noyan dan berbahasa bumateq yang dengan sukarela mau bergabung dan berkomitmen untuk mengumpulkan dana secara sukarela dengan jumlah yang tidak ditentukan.

Setelah dana dirasa sudah cukup untuk mengadakan barang-barang yang merupakan kebutuhan dasar si objek, maka akan dibelanjakan dan disalurkan secepatnya tanpa menunggu apakah semua anggota sudah memberikan sumbangan.

Bagaimana objek dipilih?
Para anggota disarankan untuk mencari dan memberikan informasi mengenai siapa dan di manakah orang sasaran yang akan kita bantu. Kemudian kita bicarakan dalam forum hingga keputusa diambil sesuai dengan dana yang telah terkumpul dan tentu juga sesuai dengan kebutuhan dasar si objek.

Sebagai contoh, komunitas ini telah memberikan sebuah kursi roda dan pakaian untuk saudara Motar dari Dusun Talogah, Desa Idas, Kecamatan Noyan. Motar adalah penyandang cacat lumpuh sehingga tidak dapat berjalan, maka kebutuhan yang paling dasar adalah kursi
roda.

Latar Belakang:

Komunitas Bi Somu Berbagi terbentuk oleh karena adanya kerinduan perintis dan
para anggota untuk turut serta memperhatikan dan berbagi kasih dengan orang-orang dilingkungan sekitar, terutama masyarakat di lingkungan Bi Somu.

Ada banyak penduduk dilingkungan Somu yang kurang mampu dan memerlukan uluran tangan kita sebagai tetangga, saudara, kenalan dan atau mungkin yang tidak dikenal sekalipun seperti: Lansia, anak yatim piatu, dan orang-orang penyandang cacat atau keterbatasan (disabilitas). Rasa iba yang berasal dari hati nurani yang tulus untuk membantu dengan kemampuan ekonomi masing-masing, itulah yang mendorong perintis dan para anggota untuk membentuk komunitas ini.

Visi:

Berbagi kasih bagi sesama di lingkungan bi Somu. Menumbuhkan dan memupuk rasa peduli terhadap sesama di lingkungan bi Somu.

Misi:

Menyediakan barang-barang yang merupakan kebutuhan dasar objek sesuai dengan kondisi objek saat ini dan menyalurkannya dengan tujuan membantu dan meringankan beban objek khusus di lingkungan Somu.

Dana yang dikumpulkan oleh aggota komunitas sangat terbatas sehingga pergerakan komunitas dalam membantu juga sangat terbatas.

Salam Bi Somu Berbagi.

(Libertus)

  • Bagikan