IndoTimeNews.com Sintang, Kalbar – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan akses air minum aman bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui peningkatan jaringan layanan air bersih perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Di Provinsi Kalbar, saat ini sedang disiapkan pembangunan SPAM Regional Kabupaten Sintang untuk menambah pasokan air bersih perpipaan di Desa Wirayuda, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang.
Pekerjaan proyek Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Desa Wirayuda, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang saat di telusuri,
dari hasil investigasi oleh tim dari media ini dilapangan tampak jaringan pipa berada diatas tanah dan tidak ditimbun. Diduga kedalaman sebagian galian tanah berkisar 10 sampai 15 cm, sehingga timbunan pipa tersebut timbul karena rembesan air dan hujan.
Diduga Proyek Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Desa Wirayuda, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang terkesan asal jadi, terkesan layaknya proyek tersebut abal abal.
Salah satu warga merakai yang namanya tidak ingin dituliskan bertepatan berada dilokasi pipanisasi mengatakan “Proyek SPAM yang dibangun di Desa Wira Yuda di kerjakan tahun 2021 lalu, ini terkesan asal jadi, silahkan bapak menilai sendiri, katanya ini proyek anggarannya Rp 900.000.000, namun hasilnya seperti ini, saya yakin mungkin Perencanaan cara kerja di dalam draft proyek tidak seperti ini, jadi tolong pihak terkait diperiksa proyek Pipanisasi di Desa Wirayuda ini”, sindirnya.
“Yang anehnya pak, masa proyek sebesar 900 Juta Rupiah tidak di awasi dengan sebenar-benarnya, terus yang berwenang juga sepertinya tidak bisa menindak oknum Kontraktor yang kerja asal jadi, tolonglah penegak hukum di proses saja para oknum yang melakukan korupsi,” pintanya.
Warga Sebetuk yang sering disapa U’ut mengatakan Papan plang proyek tidak dipasang, terus pipa yang dipasang di dusun sebetuk sebagian di tanam atau di timbun dan sebagian tidak di tanam atau timbun sehingga pipa yang di dalam sungai sering mengalami pecah, dan masyarakat juga yang di sibukkan, sementara anggaran Proyek tersebut sangat besar”, katanya pada Media ini.
“Dan pipa yang menyeberang sungai Ketungau sering putus, masyarakat juga yang melakukan perbaikan, dan masyarakat juga sangat menyayangkan proyek SPAM tersebut, air memang mengalir tapi hampir setiap hari warga gotong royong untuk memperbaiki pipa yang pecah didalam sungai”, ungkapnya.
Sementara awak media mencoba konfirmasi kepada Romantio yang sebagai Staf dan subkoordinator bidang penyehatan lingkunangan melalui via WhatsApp Romantio tidak merespon dan tidak mau di konfirmasi, dan saat berita ini di publikasikan pihak belum ada tanggapan dari pihak yang dimintai keterangannya.
(Libertus)