Sanggau, Kalbar IndoTimeNews.com Komandan Kodim 1204/ Sanggau, Letkol Inf Bayu Yudha Pratama bersama anggota Nonton Bareng (NOBAR) menyaksikan Pergelaran Wayang Orang dengan Lakon “Pendowo Boyong” bertempat di aula Satria Wibawa Kodim 1204/Sanggau Jalan Padi no.1, Kelurahan Tanjung Kapuas, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Pada Minggu 15 Januari 2023.
Dandim 1204/ Sanggau, Letkol Inf Bayu Yudha Pratama bersama anggota Nobar Pagelaran Wayang Orang dengan Lakon “Pandawa Boyong” dengan peran utama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit dan 3 Kepala Staf Angkatan.
Dalam cerita Pandawa Boyong, Bima Sema diperankan Laksamana Yudo Margono, Prabu Puntadewa diperankan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, Bathara Guru diperankan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana Muhammad Ali berperan sebagai Batara Baruna dan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Eyang Abiyasa, sedangkan Dewi Nagagini diperankan oleh istri Yudo Margono, Vero Yudo Margono, yang juga Ketua Umum Dharma Pertiwi.
Dandim menjelaskan, dalam Pagelaran Wayang Orang “Pandawa Boyong” mempunyai makna yang luas buat kita semua sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI.
Dari cerita wayang orang, kita dapat belajar dari perjuangan. Pandawa yang merupakan lambang kehidupan. kita sebagai Apkowil yang juga bagian dari masyarakat untuk lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan semangat serta nilai-nilai Pancasila yang diwakili oleh masing-masing sosok para Pandawa Lima.
“Pagelaran Wayang Orang ini merupakan salah satu warisan budaya lokal yang harus di jaga dan dilestarikan dari masa ke masa sampai dengan ke Generasi Muda selanjutnya,” ungkapnya.
“Setiap seni budaya, apapun itu pasti punya maksud dan tujuan mengapa dia dibuat. Tentu ada banyak manfaat kenapa dia dipertahankan bahkan dikembangkan,” ucapnya.
“Begitupun wayang, yang disebut-sebut sebagai salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia lantaran pertunjukannya merupakan hasil perpaduan beragam seni seperti seni suara, peran, tutur, musik, tari, sastra, lukis, pahat, perlambang atau simbol, multimedia, pencahayaan, dan seni lainya. Sejak awal digunakan, wayang punya banyak manfaat, antara lain sebagai media penerangan, penyuluhan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, promosi, dan sekaligus hiburan,” tutup Dandim 1204/ Sanggau, Letkol Inf Bayu Yudha Pratama.
(Libertus)