Jumat Curhat, Ketua PWI Kalbar Minta Tertibkan PETI di Sungai

  • Bagikan

Sanggau, Kalbar IndoTimeNews.com – Program Jumat Curhat yang digulirkan oleh Polres Sanggau. Dalam program tersebut, Kapolres Sanggau AKBP Suparno Agus Candra Kusuma duduk bersama masyarakat, untuk mendengarkan keluhan, curhat, maupun menyerap informasi langsung.

Kapolres Sanggau AKBP. Suparno Agus Candra Kusuma menggelar kembali Jumat Curhat yang berlangsung di salah satu warung kopi di jantung Kota Sanggau. Jumat curhat yang menyasar tokoh masyarakat dan seluruh wartawan yang ada di Sanggau, yang juga dihadiri Raja Tayan yang juga sebagai Ketua PWI Kalimantan Barat, Gusti Yusri dan seluruh wartawan cetak, elektronik dan online yang ada di Sanggau. Pada hari Jumat 20 Januari 2023.

Kapolres Sanggau dalam membuka acara Jumat curhat sangat mengapresiasi kehadiran rekan-rekan media.

“Kami mengapresiasi kehadiran rekan-rekan media, khususnya Ketua PWI Kalbar Gusti Yusri. Kami mohon masukan, saran dan bahkan kritik untuk kami agar kedepan kami bisa melakukan perbaikan kinerja sesuai harapan masyarakat,” ucap Suparno.

Ketua PWI Kalimantan Barat Gusti Yusri menyampaikan, wilayah Sanggau merupakan daerah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia sehingga perlu pengamanan ekstra untuk menghindari gangguan kamtibmas maupun narkotika. Oleh karenanya, ia berharap wilayah perbatasan diawasi ketat untuk mencegah masuknya barang-barang ilegal dan haram, ucap Gusti Yusri dihadapan Kapolres dan PJU Polres Sanggau

Raja Tayan sekaligus Ketua PWI Kalbar menyinggung soal aktifitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Sanggau yang menurutnya cukup marak dan harus ditertibkan.

“Masalah PETI di Sanggau ini menjadi isu yang sangat sentral. Dulu di Malenggang itu ada, tapi itu dulu, sekarang kita belum tahu. Kemudian di Sanggau ini juga ada dan tidak diplot sebagai daerah pertambangan rakyat, tidak ada ploting dari Pemerintah daerah sehingga yang muncul itu banyak penambang-penambang liar. Padahal jika dibuka Izin Pertambangan Rakyat itu bisa mengurangi para penambang ilegal atau liar tadi,” ujar Gusti Yusri.

Lebih lanjut Gusti Yusri mengatakan sangat prihatin karena di wilayah Sanggau akrifitas PETI masih cukup tinggi, terutama tak jauh dari Kota Sanggau.

“Dalam radius kota sanggau inikan ada PETI, bahkan didepan mata kita atau wilayah tetangga kita. Saya sangat berharap di Sanggau ini ada wilayah pertambangan rakyat, tidak hanya emas tapi juga galian C,” ungkap dia.

Selaku salah satu wartawan senior di Kalbar, ia merasa ada keganjilan dan merasa heran ada izin emas di sungai, terkait rencana salah satu perusahaan yang akan membuka tambang emas di sungai Kapuas.

“Saya baru dengar dan rasanya aneh jika ada perusahaan melakukan penambangan emas di sungai, jelas ini bertentangan dengan Undang-undang lingkungan hidup,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Sanggau AKBP. Suparno Agus Candra Kusumah berjanji akan menyerap semua aspirasi dan masukan yang disampaikan para wartawan di Sanggau.

“Dilaksanakan Jumat curhat ini bertujuan untuk menyerap semua aspirasi serta menerima saran dan masukan dari semua pihak yang telah sudi hadir,” tutupnya.

(Libertus)

  • Bagikan