BATURAJA,
Ratusan perangkat desa termasuk para kadus dan ketua RT ini mengadu ke Pj Bupati OKU soal pencairan gaji/siltap perangkat desa. Menurut informasi lebih dari separuh kepala desa atau 91 desa dari 143 desa se OKU yang hadir.
Mereka menuntut siltap triwulan 1 tahun 2023 di cairkan sebelum lebaran Idul Fitri 1444 H/2023.
“Kalau sampai tidak cair sebelum lebaran ini, jelas perangkat desa ini jadi penerima zakat. Ya, bagaimana mau bayar zakat fitrah kalau tidak punya uang,” ungkap dari salah seorang perangkat desa.
Namun, Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah sedang kurang sehat dan tidak dapat untuk di temui. Pj Bupati OKU mengutus kabag Prokopim serta beberapa orang menemui kepala desa perangkat desa dan BPD.
Hasilnya para Kades, Kadus, RT dan perangkat serta BPD di arahkan ke Pemkab OKU bertemu Pj Sekda, Darmawan, Kadis PMD Nanang Nurzaman.
Dalam pertemuan di gedung Abdi Praja Pemkab OKU, Pj Sekda Darmawan Irianto, menjamin Siltap perangkat desa akan cair. Selasa (18/04/2023).
Sedangkan Para Kepala desa menyampaikan keluhannya dengan sistem birokrasi Pemkab OKU. Hampir setiap tahun, terutama menjelang lebaran Idul Fitri selalu ribut soal pencairan dana siltap.
Para kepala desa juga menanyakan sisa uang ADD (APBD) tahun 2022 sebesar 20% yang sampai sekarang belum di bayarkan. Sementara tunjangan kinerja dan THR para ASN sudah cair.
Sekda, Kadis PMD, dan Kepala BPKAD OKU Hanafi sekali lagi hal-hal buruk ini tidak akan terjadi lagi. Bahkan, Hanafi berjanji akan mengundurkan diri dari jabatannya usai pencairan siltap dan ADD 20% tahun 2022.
Hanafi juga membocorkan bahwa sebenarnya Kabupaten OKU ini sedang sakit anggarannya. Sejak dari Pak Kuryana (bupati) lama meninggal dunia. Kondisi anggaran APBD OKU sedang sakit. Dan saat ini kita juga sedang berkoordinasi dengan Datun soal penghitungan pajak ADD ini,” papar Hanafi yang mengaku 14 April 2023 sudah berusia 60 tahun.
Ratusan perangkat desa termasuk para kadus dan ketua RT ini mengadu ke Pj Bupati OKU soal pencairan gaji/siltap perangkat desa.
Menurut informasi lebih dari separuh kepala desa atau 91 desa dari 143 desa se OKU yang hadir. Mereka menuntut siltap triwulan 1 tahun 2023 di cairkan sebelum lebaran Idul Fitri 1444 H/2023.
“Kalau sampai tidak cair sebelum lebaran ini, jelas perangkat desa ini jadi penerima zakat. Ya, bagaimana mau bayar zakat fitrah kalau tidak punya uang,” ungka dari salah seorang perangkat desa.
Sebelumnya para kepala desa dan perangkat desa memang mau menemui Pj Bupati OKU di rumah dinas. Mereka berkumpul di gedung SKB depan rumah dinas Bupati. Namun, Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah sedang kurang sehat dan tidak dapat untuk di temui.
Pj Bupati OKU mengutus kabag Prokopim serta beberapa orang menemui kepala desa perangkat desa dan BPD.
Hasilnya para Kades, Kadus, RT dan perangkat serta BPD di arahkan ke Pemkab OKU bertemu Pj Sekda, Darmawan, Kadin PMD Nanang Nurzaman.
Dalam pertemuan di gedung Abdi Praja Pemkab OKU, Pj Sekda Darmawan Irianto, menjamin Siltap perangkat desa akan cair. Selasa (18/04/2023).
“Ini terkendala (pembayaran) siltap karena pergantian Kadis PMD. Namun, berdasarkan rapat tadi kami dengan Pak Hanafi (BPKAD) OKU bisa di bayarkan besok (selasa),” tegas Pj Sekda OKU.
Sedangkan Para Kepala desa menyampaikan keluhannya dengan sistem birokrasi Pemkab OKU. Hampir setiap tahun, terutama menjelang lebaran Idul Fitri selalu ribut soal pencairan dana siltap.
“Jangan sampai harus selalu demo baru di cairkan. Tolong Pak Sekda jangan hanya jaminan. Secara teknis tolong juga karena pihak bank juga akan libur,” kata Randi, Kepala desa Lubuk Batang yang di amini oleh kepala desa lainnya.
Para kepala desa juga menanyakan sisa uang ADD (APBD) tahun 2022 sebesar 20% yang sampai sekarang belum di bayarkan. Sementara tunjangan kinerja dan THR para ASN sudah cair.
“Jangan ada diskriminasi. Kenapa PNS cair, kami para kepala desa dan perangkat ini tidak. Dan jangan sampai terulang lagi di tahun tahun yang akan datang,” tambah Randi dan yang lainnya.
Sekda, Kadin PMD, dan Kepala BPKAD OKU Hanafi sekali lagi hal-hal buruk ini tidak akan terjadi lagi. Bahkan, Hanafi berjanji akan mengundurkan diri dari jabatannya usai pencairan siltap dan ADD 20% tahun 2022.
“Saya setuju dengan usul para kepala desa. Memang saya akan mengundurkan diri. Saya tidak becus mengurus ADD ini,” Ucap Hanafi.
Hanafi juga membocorkan bahwa sebenarnya Kabupaten OKU ini sedang sakit anggarannya. Sejak dari Pak Kuryana (bupati) lama meninggal dunia. Kondisi anggaran APBD OKU sedang sakit. Dan saat ini kita juga sedang berkoordinasi dengan Datun soal penghitungan pajak ADD ini,” papar Hanafi yang mengaku 14 April 2023 sudah berusia 60 tahun.
“Sekali lagi kata Hanafi begitu selesai masalah ADD ini dia akan mengundurkan diri alias berhenti dari Kepala BPKAD.
Dalam pertemuan dengan Sekda, Kadis PMD dan Kepala BPKAD hadir juga beberapa Staf ahli Bupati.
(Andi)
Editor: Libertus