PONTIANAK IndoTimeNews.com – Publik Kalimantan Barat di hebohkan di media sosial. Dengan viralnya berita saling sindir antara pihak Legislatif dan Eksekutif terkait persoalan Infrastruktur berupa jalan.
Menanggapi berita tersebut, Izhar Pemuda Kalimantan Barat mengatakan bahwa peristiwa ini menandakan Demokrasi yang mulai matang di Kalbar terlepas dari berbagai tendensi menjelang tahun politik 2024.
“Peristiwa ini menandakan Demokrasi yang mulai sehat, mulai matang. Sebab amanat Undang-undang untuk mereka yang duduk di Legislatif dan Eksekutif salah satunya saling bertengkar. Maksud saya, legislatif itu di amanatkan untuk mengkoreksi habis dan mengawasi Kerja-kerja eksekutif, arena kultur kita selama ini tidak Demokratis karena ada segelintir orang yang tidak paham paradigma kerja Demokrasi Indonesia,” komentar Izhar, Selasa (16/5/2023).
Dia juga menyebutkan bahwa tradisi politik yang selama ini ada di Indonesia cenderung di salahpahami terlebih jika menyangkut koalisi politik usung mengusung.
“Biasanya ya, kalau mereka adalah parpol yang mengusung si Kepala Daerah pada tidak berani menyeruduk dan mengomentari Kerja-kerjanya. Padahal Parpol itu hanya alat. Setelah terpilih mereka bekerja di bawah aturan Undang-Undang dan mewakili rakyat. Jadi jika eksekutif gagal bekerja tugas legislatif untuk mengomentari tak peduli dia Parpol koalisi Pemerintah atau bukan,” tambahnya lagi.
Di akhir dia menambahkan bahwa kultur seperti ini tidak boleh terus berlangsung terlebih di era perubahan yang semakin cepat ini.
“Terlepas dari tendensi politik 2024 ya, saya suka kejadian seperti ini. Bukti mereka bekerja dan seharusnya sih yang duduk di legislator DPRD Kalbar itu juga memahami yang seperti ini. Bahwa tugas merekalah mewakili rakyat mengawasi eksekutif, tidak peduli jika harus bertengkar atau apapun,” tutupnya.