Akses Jalan Rusak Parah, Warga Buat Jalan Rel Guna Mempermudah Akses Jalan ke Sekolah

  • Bagikan
Foto: Akses Jalan Rusak Parah, Warga Buat Jalan Rel Guna Mempermudah Akses Jalan ke Sekolah

SANGGAU IndoTimeNews.com – Dewan guru dan para orang tua wali murid terpaksa meniti jalan yang baru di buat sebagai jalan pengganti yang di buat menggunakan papan menjadi jalan rel.

Menurut salah warga mengatakan bahwa jalan tersebut di buat guna memudah akses anak sekolah dan warga tuk beraktivitas. Jalan tersebut di buat secara swadaya dan gotong-royong masyarakat guna mengatasi kesulitan dalam akses jalan yang rusak parah. Jalan tersebut hanya bisa di lalui oleh kendaraan roda dua. Panjang jalan yang di buat tersebut pun terbatas.

“Karena kita prihatin dengan pendidikan anak-anak terutama anak di SMPN 2 Beduai yang jarak tempuh ke sekolah kurang lebih 3 Km. Sebaliknya ,guru yang mau mengajar di SDN 10 ilai pejugan, Desa Sei Ilai, Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalbar. Bila akan ke sekolah mereka akan melewati jalan berlumpur. Kerap kali anak-anak harus kotor-kotor dalam belajar, bahkan kadan mereka tidak jadi ke sekolah karena terjatuh ke dalam lumpur.

Selaku salah tokoh masyarakat kampung di Dusun Ilai Pejugan, Desa Sei Ilai, Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalbar.

Rian mengatakan bahwa hal tersebut terpaksa di lakukan warga masyarakat di karenakan akses jalan di desanya rusak sehingga tidak dapat di lewati kendaraan baik roda 2 maupun kendaraan roda 4 oleh masyarakat.

Kerusakan jalan Kabupaten tersebut menurut keterangan dari warga masyarakat sekitar di akibat adanya salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menggunakan jalan kampung di desanya untuk mengangkut Tandan Buah Segar ( TBS ) dengan menggunakan kendaraan Dum truk maupun alat berat jenis Jondere.

Balasius Tola selaku Kawil/Kepala Dusun Ilai Pejugan juga meminta pihak pemerintah daerah selaku pemegang kepentingan. Supaya bisa memperhatikan pendidikan di pedalaman dalam hal ini memperhatikan akses jalan yang di gunakan untuk menuju ke sekolah. Karena akses jalan yang rusak bisa membuat anak-anak ketinggalan dalam pembelajaran. Sebab mereka bisa tidak dapat sekolah bahkan tidak jadi sekolah.

“Kita juga meminta ke pihak perusahaan, jangan hanya memperbaiki akses jalan mereka saja. Di sini banyak pemukiman warga yang memerlukan akses jalan yang memadai, paling tidak bisa memperlancar akses keluar masuk. Kalau setiap hari seperti ini, melalui jalan berlumpur. Para guru dan murid yang di korbankan, pendidikan jadi tidak maksimal, bahkan tidak bisa berjalan sebagai mana mestinya,” tutupnya.

  • Bagikan