BENGKAYANG IndoTimeNews.com – PETI kembali beraktivitas lagi di Sungai Hulu Intake Madi. Dodorikus Kepala Dinas Lingkungan Hidup angkat bicara terkait hal tersebut.
“Kami dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang sudah beberapa kali melakukan evaluasi setelah sosialisasi yang telah di lakukan oleh Pak Kapolres. Evaluasi yang kami lakukan adalah untuk melihat apakah himbauan dan sosialisasi, apakah cukup efektif untuk mencegah masyarakat tidak melakukan aktivitas PETI di Hulu Intake Madi. Ternyata kalau kita lihat bahwa laporan dari Direktur PDAM yang di sampaikannya kepada Pak Bupati Bengkayang mungkin juga terbaca di sosial media rupanya aktivitas di Hulu Intake Madi ternyata masih ada,” kata Dodorikus.
Ia mengatakan tentunya kita sangat mendukung langkah-langkah yang sudah di lakukan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia. Khusus Polres Bengkayang, terkait permasalahan lingkungan yang ada di Kabupaten Bengkayang. Ia sampaikan kepada Media ini pada Selasa (24/05/2023).
“Hal ini secara khusus yang saat ini menjadi prioritas kami di Intake Madi. Karena Intake Madi ini merupakan sumber air kita di kabupaten bengkayang satu-satunya. Tentunya yang selama ini kita banggakan dan apabila itu tercemar berarti akan berpengaruh terhadap kebutuhan air bersih yang selama ini kita gunakan,” ungkapnya.
“Oleh karena itu apa yang lakukan Aparat Kepolisian itu kami nilai suatu langkah yang sangat baik. Dan juga pola-pola pembinaan sebelumnya dan sosialisasi juga sudah di lakukan oleh Pak Kapolres langsung di Intake Madi pada waktu itu. Dan kalau memang masih terjadi katakanlah masyarakat yang bekerja di sana tentu langkah selanjutnya, kami dari Dinas Lingkungan Hidup program terkait upaya pencegahan jangan sampai ada kegiatan lagi di Hulu Intake Madi,” pungkas Dodorikus.
Sementara langkah-langkah yang akan di lakukan adalah tidak menunggu kejadian di sana. Jangan sampai ada aktivitas PETI.
“Rencananya kita akan tunggu saja di lokasi yang artinya kita jaga lokasi tersebut. Jangan sampai mereka itu melakukan aktivitas PETI kembali. Harapan kita ya dengan upaya itu semoga aktivitas ini dapat dengan segera di hentikan,” harapnya.
Terkait kandungan atau bakteri air Intake Madi. Rencananya tahun ini kita dari Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang akan melakukan sampel di Intake Madi.
“Berdasarkan sampel yang kami lakukan itu nilainya tidak berbeda terakhir yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan. Dimana kandungan air yang kita konsumsi itu berdasarkan hasil dari Dinas Kesehatan kemarin itu kandungan Material Logam masih di bawah ambang batas artinya boleh di katakan secara umum masih aman,” kata Dodorikus kepada awak media ini.
“Bakteri ekoli pada dasar itu pasti ada. Yaitu bakteri yang dapat menyebabkan kalau kita mengkonsumsi airnya pasti akan sakit perut atau lainnya. Cuman beberapa persennya itu memang berdasarkan hasil terakhir Pihak PDAM melakukan uji sampel dan di bantu oleh instansi terkait. Bakteri ekoli itu ada dan masih di ambang batas tentunya hal ini masih tidak terlalu berbahaya,” jelasnya.
Kemungkinan sumber bakteri ekoli di sana itu sebagian besar dari hewan. Hal ini tentunya jika manusia tidak beraktivitas di sana. Berarti kemungkinan besar dari hewan atau sisa-sisa bangkai hewan yang sudah mati.
“Itu yang menjadi sumber pencemaran air kita, jika kita lihat dari sisi Ekoli,” katanya.
“Secara umum juga kalau kita lihat warga yang mengkonsumsi air tersebut belum ada kita temui sakit dari akibat sumber air yang di karenakan bakteri ekoli. Yang dapat kita sampaikan kepada masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Bengkayang dan sekitarnya. Dalam hal ini pemerintah kabupaten bengkayang bersama aparat terkait tetap berupaya untuk menjaga sumber air intake madi. Supaya dapat di konsumsi dengan baik oleh masyarakat kabupaten bengkayang,” katanya.
“Dan kita juga berharap dukungan dari pada masyarakat dalam rangka kita bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan yang ada di Intake Madi. Karena itu akan berpengaruh kalau tidak kita jaga dan apabila terjadi kerusakan terhadap sumber air kita,” harapnya.
“Kita juga berharap kepada masyarakat untuk tidak melakukan penambangan Peti di hulu intake madi. Karena itu merupakan sumber air kita yang sangat kita butuhkan oleh semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat kabupaten bengkayang,” tutup Dodorikus.