PONTIANAK, IndoTimeNews.com – Polda Kalbar berhasil menangkap seorang wanita yang merupakan sindikat pengirim Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Ilegal yang akan berangkat ke Malaysia.
Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto membenarkan hal tersebut, bahwa Polda Kalbar telah membentuk Satuan Tugas untuk melakukan penegakan hukum terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Pembentukan Satgas ini merupakan tindak lanjut Kapolri atas instruksi Presiden Joko Widodo yang memerintahkan Kapolri untuk memberantas sindikat maupun jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO),” jelas Kapolda Kalbar.
Lanjutnya, setelah di bentuk Satuan Tugas TPPO ini, pihaknya telah mengamankan seorang wanita yang merupakan sindikat pengirim Calon Pekerja Migran Indonesia Ilegal.
Seorang wanita tersebut berinisial MU yang di amankan pada Senin 5 Juni 2023 sekitar pukul 20.00 Wib di Jalan Ahmad Yani 2.
“MU di amankan di dalam perjalanan menuju kediamannya yang berada di Jalan Ampera Raya Ambawang, Kabupaten Kubu Raya,” bebernya.
Sebanyak 6 Calon Pekerja Migran Ilegal asal NTB di amankan Satgas TPPO Polda Kalbar. Salah satunya merupakan anak di bawah umur.
“Bahwa tugas tersangka MU yaitu memfasilitasi transportasi para calon pekerja migran yang hendak di berangkatkan ke Malaysia,” ungkap Irjen Pipit.
Selain itu pihaknya juga mengamankan satu unit Mobil yang di gunakan untuk menjemput para CPMI tersebut, satu buah Handphone, 6 buah paspor, dan 3 buah Boarding Pass.
Irjen Pipit akan memfokuskan Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang ini di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.
“Di mana wilayah perbatasan ini sangat rentan akan terjadinya penyimpangan seperti perdagangan orang hingga penyelundupan Narkoba,” tegasnya.
Selain itu, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin selaku Kasatgasda menerangkan. Kalbar adalah sebagai daerah transit dan sumber pekerja migran.
“Kalbar termasuk penyumbang pekerja migran dan lintasan keberangkatan pekerja migran. Untuk itu kami dari satgas TPPO betul-betul serius melakukan upaya pencegahan dan gakkum. Sehingga Provinsi Kalbar ini tidak lagi menjadi tempat yang enak bagi para pelaku TPPO,” ujarnya.
Kasatgasda menyebut, tidak ada lagi toleransi untuk Tindak Pidana Perdagangan Orang, sesuai dengan kebijakan Presiden RI melalui bapak Kapolri.
“Selama 2 hari sejak terbentuknya Satgas TPPO Polda Kalbar. Dari tanggal 5 sampai 6 Juni 2023, kita telah mengamankan sebanyak 33 orang yang hendak pergi ke Malaysia. Yaitu 6 orang oleh Satgas Polda Kalbar dan lainnya oleh satuan wilayah Polres Sanggau dan Polres Bengkayang. Selanjutnya tiap hari akan di evaluasi penanganan TPPO tiap Polres,” pungkasnya.
Humas Polda Kalbar