SANGGAU, IndoTimeNews.com –
Kelangkaan BBM jenis pertalite sepertinya menghilang dan penjualan di SPBU di gantikan dengan BBM jenis Pertamax di saat perayaan Natal 2013 dan saat menjelang Tahun Baru 2024 Viral di beritakan beberapa portal media online. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan serta adanya kegelisahan di masyarakat luas.
Wawan Daly Suwandi Ketua Persatuan Wartawan Kabupaten Sanggau, mengatakan pihak pertamina yang bertanggung jawab atas penyaluran dan distribusi Bahan Bakar Minyak ( BBM ) terhadap sejumlah SPBU yang ada terutama di Wilayah Kabupaten Sanggau harus bisa menjelaskan terhadap masyarakat, jangan hanya bilang Aman “kuota terpenuhi”, ungkapnya.
Jangan hanya bicara data dan duduk di belakang meja, tapi sesekali cek lapangan lakukan monitoring dan pengawasan supaya bisa melihat kenyataan serta realita yang ada di sejumlah SPBU yang sebenarnya.
Selain itu menurut Wawan Daly Suwandi yang juga Sekjen Forum Wartawan & LSM Kalbar Indonesia, pihaknya menyampaikan sesuai peran serta pungsinya dalam melakukan kontrol sosial.
Karena selama ini adanya dugaan penyimpangan penjualan yang di lakukan oleh beberapa oknum pegawai atau oknum management di SPBU akan tetapi dari pihak Pertamina sepertinya hanya tutup mata dan diam saja tanpa melakukan tindakan apa-apa.
Sementara menurut informasi dan keterangan yang berhasil di himpun dari berbagai sumber, kelangkaan penjualan bahan bakar minyak jenis pertalite di sejumlah SPBU di picu adanya kebijakan dan peraturan dari pihak pertamina yang menekankan dan mengharuskan sejumlah SPBU dapat memenuhi kuota penjualan bahan bakar minyak jenis Pertamax.
Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu yang menyebabkan penjualan bahan bakar minyak ( BBM ) terutama jenis pertalite di sejumlah SPBU di kurangi dan di alihkan ke penjualan jenis pertamax untuk memenuhi penjual sesuai target kuota yang di berikan oleh pertamina.
Herannya di SPBU pertalite tidak ada jual, akan tetapi di sejumlah pengecer bahkan yang lokasi nya dekat di depan SPBU pertalite banyak di jual dengan harga Rp.13.000 / liter. Untuk itu kepada pihak pertamina di minta melakukan pengecekan terhadap sejumlah SPBU yang ada jangan hanya bilang aman, kouta terpenuhi atau stok aman, tetapi bagaimana yang terjadi di lapangan?
“Mungkin juga stok pertalite aman, tapi pihak SPBU enggan menjual nya, karena khawatir penjualan Kuota Pertamax tidak mencapai target,” tutupnya.