Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri 10 Tuba Pasak Bermasalah dan Terkesan Asal Jadi

  • Bagikan

BENGKAYANG, IndoTimeNews.com – Aksi pemasangan sepanduk dan penyegelan pintu pagar dengan menggembok menggunakan rantai di SDN 10 Tuba Pasak, Desa Tubajur, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, Kalbar. Pada Rabu (29/5/2024)

Penyegelan di lakukan oleh penyedia dan penyuplai material oleh masyarakat setempat. Namun peristiwa ini tidak berselang lama.

Beberapa hari kemudian SDN 10 Tuba Pasak yang disegel itu sudah di buka kembali oleh penyuplai meterial, pada Kamis (31/5/2024) kemarin, karena mengingat anak-anak akan ulangan sekolah.

Pelepasan sepanduk dan pembukaan gembok rantai pintu pagar SDN 10 Tuba Pasak dihadiri oleh Polsek Teriak diwakili Kanit Reskrim Polsek Teriak dan Bhabinkamtibmas Polsek Teriak, DesaTubajur, Komite Sekolah Kadesan Kepala Sekolah diwakili Guru Kelas Aliana.

Selepas itu media ini melakukan Investigasi melihat hasil pekerjaan SDN 10 Tuba Pasak. Ada beberapa pekerjaan diduga belum selesai dan semestinya sudah dimanfaatkan oleh Guru dan Murid namun pekerjaan nya belum sesuai.

Proyek ini di bangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah 1 Kalimantan Barat. Kementerian PUPR telah menggelontorkan anggaran (dana) yang lumayan besar untuk pembangunan SDN 10 Tuba Pasak, Desa Tebajur, Kecamatan Teriak ini dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 2,9 miliar bersumber dari APBN 2022. Proyek mulai dikerjakan pada akhir 2022 hingga penyelesaian pekerjaan pada 2023.

Info yang di peroleh Media ini. Pekerjaan SDN 10 Tuba Pasak Desa Tebajur Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang tersebut sudah selesai 100% . Namun kenyataan di lapangan masih ada pekerjaan yang belum di selesaikan oleh Kontraktor pelaksana.

Ruang kelas yang digunakan untuk belajar mengajar belum disediakan mobiller seperti, meja kursi. Mirisnya siswa belajar tanpa meja kursi dengan cara melantai.

Terlihat ada beberapa bagian Plafon terjadi kerusakan bahkan pecah dan retak. Begitu juga atap sebagian mengalami kebocoran, pengecatan terlihat hanya pengecatan dasar. Wastafel tidak berfungsi dan ada juga bagian yang tidak terpasang.

Selanjutnya bagian ruang Toilet kepala sekolah dalam kondisi belum terpasang. Pompa air tidak berfungsi serta keran air yang di lapangan dengan tujuan guna basuh tangan-kaki saat masuk ke ruang sekolah di buat tidak sesuai peruntukannya bahkan tiang penyangga nyaris patah sangat membahayakan anak-anak saat bermain di halaman sekolah.

Menanggapi kondisi ini. Ketua komite sekolah Pak Ahon berharap adanya perbaikan serta perhatian terkait beberapa kerusakan yang terjadi agar sarana dan prasarana yang telah di bangun dapat di manfaatkan guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah Dasar negeri 10 tuba pasak.

“Terkait kondisi yang ada saat ini kami berharap segera ada perbaikan dari pihak pelaksana. Sebab secara keseluruhan pekerjaan masih banyak lagi yang belum tuntas. Bahkan telah terjadi kerusakan di beberapa bagian,” ucapnya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Kepala Desa Tubajur Tayep bahwa, kondisi pembangunan gedung sekolah ini sangat bagus. Namun ada beberapa bagian yang kurang bagus bahkan masih menyisakan masalah yang belum di selesaikan oleh pihak pelaksana PT. Kreasindo Putra Bangsa terutama keran air yang tepat di depan halaman sekolah terkesan asal jadi.

“Kondisi keran air seperti ini jelas sangat tidak bagus, ditambah lagi dengan adanya masalah yang muncul,” kata Kades Tubajur.

“Kita tahu bahwa gedung ini anggaran cukup besar, Saya dengar juga pagar sekolah ini pernah di segel karena ada yang belum diselesaikan oleh kontraktor selaku pelaksana. Jadi kemungkinan ini berpengaruh juga oleh kontraktor yang kurang bertanggung jawab, saya berharap apa yang belum di selesaikan dan di bereskan agar sesegera mungkin di tuntaskan,” pinta Kades Tubajur.

Menanggapi hal ini Ketua Pokja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkayang Yulizar mengatakan, meminta kepada pihak kontraktor selaku pelaksana agar di lakukan perbaikan sesegera mungkin dan mengerjakan pekerjaan yang belum selesai.

“Kami meminta kepada pihak pelaksana segera memperbaiki apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Salah satu yang rawan ada tiang penyangga yang sudah hampir patah untuk segera di perbaiki sebelum memakan korban.
Serta ada beberapa persoalan yang belum diselesaikan diharapkan di selesaikan secepatnya oleh Dinas PUPR Balai Prasarana Permukaan Kalimantan Barat,” tegas Ketua PWI Pokja Bengkayang.

  • Bagikan