BENGKAYANG, IndoTimeNews.com – Pemerintah Kabupaten Bengkayang menggelar Upacara Penaikan Bendera dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Bengkayang, Sabtu 17 Agustus 2024.
Dalam hal ini Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis bertindak sebagai Inspektur upacara.
Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dengan mengusung tema “NUSANTARA BARU, INDONESIA MAJU”, sebagai momentum yang tepat untuk semakin menguatkan persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa.
“RAJA BERBURU PERGI KEHUTAN, RAJA YANG BIJAKSANA AKAN BERTAHAN, ATAS LIMPAHAN NIKMAT DAN KESEHATAN, MARI KITA UCAP SYUKUR KEPADA TUHAN”
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis dalam sambutannya mengatakan pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-79 ini agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
HUT RI yang ke-79 tahun 2024 ini kita di bawa dalam Adat Budaya Melayu berjalan dengan tradisi “BELARAK” diringi meriahnya musik Tanjidor, lalu di sambut aksi silat “Palang Pintu” menuju ruang rangkaya,dan kemudian di antar “Tabuhan Musik Tahar” menuju tempat “BERSAPRAH”, Kata Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis.
“Hal seperti ini sudah jarang sekali kita temui, bersyukur pada kegiatan HUT RI Ke-79 ini Kabupaten Bengkayang dapat menampilkan salah satu kekayaan budaya Melayu kita,” ucapnya.
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis juga mengatakan Saprahan merupakan adat tradisi Melayu yang melibatkan banyak orang duduk dalam satu barisan, saling berhadapan adalah suatu kebersamaan dengan di iringi berpantun.
“SUNGGUH ELOK BUNGA DITAMAN
MENGHIAS RUMAH SANG JURAGAN DUDUK BERSAPRAH MENJALIN KEBERSAMAAN
MEMUPUK RASA KEKELUARGAAN”
Filosofi bersaprah ini “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah”, itulah filosofi yang tepat untuk melambangkan kebersamaan dan semangat gotong royong hingga saat ini.
Tradisi budaya makan bersaprah dan semangat gotong-royong dalam budaya ini memang satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Kita semua berharap kekayaan budaya tetap kita lestarikan,jika semangat gotong-royong memudar, maka makan Saprahan juga dengan sendirinya akan hilang, oleh karenanya kita harus bisa melestarikan Budaya ini agar tetap dirasakan oleh generasi-generasi yang akan datang sebagai penerus Estapet pembangunan daerah.
“SUNGGUH INDAH SYAIR DILANTUNKAN,SYAIR DISUSUN SEORANG SENIMA,ADAT BUDAYA DAERAH KITA LESTARIKAN,JANGANLAH PUNAH DITELAN JAMAN”
“BAJU INDAH BERBAHAN KASA, PERSEMBAHAN KANDA UNTUK ADINDA,SENI BUDAYA WARISAN BUDAYA,WAJIB DI JAGA GENERASI MUDA”
Selanjutnya Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis juga menambahkan. Saat budaya-budaya luar masuk tanpa dapat di cegah,kita bersama-sama harus mampu untuk tetap melestarikan budaya daerah sebagai bukti eksistensi kita selaku masyarakat yang berbudaya.
“PERGI KESUNGAI RAYA MEMBELI IKAN,IKAN DIMASAK LALU SAJIKAN, SELAMAT MAKAN BERSAPRAH KAMI UCAPKAN,SEMOGA KEBERSAMAAN DAPAT KITA RASAKAN”
“Dirgahayu ke-79 Republik Indonesia! Semoga semangat kemerdekaan selalu menginspirasi kita untuk berkarya dan berinovasi demi kemajuan bangsa. Merdeka!”, tutupnya.