“Irwasum Polri, Komisaris Jenderal Polisi Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., meminta seluruh Polda dan Polres untuk mulai menciptakan pemberitaan yang mendukung isu ketahanan pangan.”
Sanggau, IndoTimeNews.com – Mabes Polri menggelar zoom meeting nasional dalam rangka membahas rencana penanaman jagung secara serentak di seluruh Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional sesuai dengan arahan Presiden RI PrabowoSubianto.
Zoom meeting tersebut dibuka langsung oleh Irwasum Polri, Komisaris Jenderal Polisi Prof. Dr.
Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia,
termasuk Polres Sanggau, Polda Kalbar.
Dalam arahannya, Irwasum Polri menekankan pentingnya optimalisasi manajemen citra Polri menjelang pelaksanaan penanaman jagung serentak yang dijadwalkan pada 16 Januari 2025.
Ia meminta seluruh Polda dan Polres untuk mulai menciptakan pemberitaan yang mendukung isu ketahanan
pangan.
“Polda dan Polres dapat mulai mempublikasikan berita mengenai pentingnya ketahanan pangan,
pemanfaatan lahan oleh Polri, serta keberhasilan personel Polri dalam mendukung program ketahanan pangan,” ujar Irwasum.
Dalam zoom meeting tersebut hadir
Kapolres Sanggau AKBP Suparno Agus Candra Kusumah yang di wakili Waka Polres Sanggau Kompol Yafet Efraim Patabang menikuti zoom meeting bersama PJU Polres Sanggau dan Instansi terkait. Bertempat di Aula Graha Wira Prataman, jalan Jend, Sudirman, Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Senin (13/1/25).
Rapat koordinasi ini membahas tentang program pertanian dan pangan, khususnya jagung dan tanaman lainnya. Melibatkan koordinasi lintas instansi pemerintah, termasuk kementerian, kepolisian, pemerintah daerah, dan para petani.
Pengembangan lahan untuk jagung, dengan target pengembangan lahan jagung mencapai 1 juta hektar, dengan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta.
Pengawasan di lapangan akan melibatkan berbagai instansi, termasuk Polres, kepala Desa, dan kelompok tani.
Menurut Waka Polres Sanggau menerangkan selain itu juga ada program subsidi pupuk dan benih di prioritaskan untuk 9 komoditas utama, termasuk jagung, padi, kedelai, dan beberapa komoditas hortikultura (bawang merah, bawang putih, cabe).
“Subsidi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani,” ucapnya.
Koordinasi pemerintah pusat, daerah dan kementerian menekankan pentingnya sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program pembangunan, khususnya sektor pangan. Surat edaran dan pedoman telah diterbitkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program.
Keterlibatan generasi muda program ini juga bertujuan untuk melibatkan petani milenial dalam sektor pertanian untuk mendorong regenerasi petani.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP):
Penetapan HPP untuk gabah dan jagung (contohnya, HPP gabah Rp 6.500 per kilogram, jagung Rp 5.000 per kilogram) diharapkan memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi.
Pencapaian target produksi, target produksi jagung hingga akhir 2025 sedang dalam proses penyusunan dan implementasi. Panen akan dihitung mulai Oktober tahun lalu hingga September tahun berjalan.
“Peran lintas instansi ini juga dukungan dari institusi seperti Kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah yang sangat penting dalam pengawasan distribusi subsidi dan program pertanian lainnya,” tutup Yafet.