Bengkayang, Kalbar, IndoTimeNews.com – Pembangunan Jembatan Acu di Desa Sumber Karya, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, menuai kritikan tajam dari masyarakat setempat, dan warga yang melintas
Pantauan di lokasi pada Jumaat 17 Januari 2025 pagi menunjukkan jalan di sekitar jembatan mulai retak dan pecah-pecah. Warga setempat dan warga yang melintas menduga pengerjaan proyek ini dilakukan secara asal-asalan, tanpa melalui proses pengerasan yang memadai dan prosedur yang jelas.
Jembatan Acu ini dibangun dengan anggaran dana desa pada tahun 2024 dan terbilang proyek masih terbilang baru saja dinyatakan selesai sudah menunjukkan kerusakan dan keretakan yang signifikan.
Ketika awak media mencoba untuk mewawancarai salah satu warga inisial YH (40) mengatakan kepada awak media Jembatan Acu ini dibangun dengan menggunakan dana desa (DD) dengan total pagu 337 juta, anggaran yang sangat fantastis ini seharusnya Jembatan Acu dibangun dengan kwalitas sesuai standar Jembatan pada umumnya.
Ketua LPK-RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat Marville Rondonuwu ketika di hubungi awak media melalui pesan WhatsApp mengatakan, “saya sangat prihatin dengan kondisi bangunan Jembatan Acu ini yang sekarang ini sudah mengalami kerusakan, dimana proyek Jembatan Acu dibangun dengan Dana Desa (DD) dengan anggaran yang sangat luar biasa. Saya juga menilai proyek Jembatan Acu di jadikan ajang Korupsi berjamaah,” ucap Marville Rondonuwu Ketua LPK-RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat.
“Saya berharap kepada Aparat Penegak Hukum untuk turun ke lapangan untuk mengecek kondisi Jembatan Acu yang berada di Desa Sumber Karya, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang. Saya meminta kepada Aparat Penegak Hukum periksa omnum kepala Desa Sumber Karya yang ada sekarang. Saya juga menilai jika dibiarkan berlarut-larut kondisi jembatan Acu akan mengalami kerusakan hebat, dan diduga ada kerugian negara,” tegas Marville Rondonuwu.
Hingga berita ini di publikasikan, Kades yang bersangkutan belum bisa di hubungi.