banner 728x90 banner 728x90

Tragis, Seorang Pria Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri, Ini Penyebabnya!

  • Bagikan

Sanggau, IndoTimeNews.com – Penemuan mayat seorang pria ditemukan tewas diduga gantung diri di dalam barbershop yang berlokasi di Jalan H. Said, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalbar pada Senin (3/3/25) malam.

Seorang pria asal Sumatra Utara yang membuka usaha potong rambut di lokasi tersebut di ketahui bernama Supriadi Manurung (29).

Hal tersebut di ketahui saat pemilik kontrakan barbershop, Prasetya Aditama (41), curiga saat melihat motor Supriadi masih terparkir di luar sekitar pukul 22.15 WIB. Ia mencoba mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak mendapat respons. Saat mengintip dari celah pintu yang terkunci dari dalam, ia tidak melihat pergerakan di dalam ruangan.

Merasa ada yang tidak beres, Prasetya naik ke lantai atas gudang rumahnya yang bersebelahan dengan barbershop dan mengintip ke dalam. Dari sana, ia melihat Supriadi dalam kondisi tergantung di tiang rumah kontrakan menggunakan kain gorden hitam. Ia segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Tim dari Polres Sanggau dan Polsek Kapuas bersama unit Identifikasi (Inafis) tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sekitar pukul 00.15 WIB, jenazah korban dibawa ke kamar jenazah RSUD M. Th. Djaman Sanggau untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan pemeriksaan awal oleh dokter RSUD, dr. Marhamah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya terdapat bekas jeratan kain di leher selebar 3 cm dan panjang 4,5 cm, lidah tergigit, serta lebam mayat di bagian kaki. Diketahui juga ada sedikit keluarnya sperma, yang merupakan tanda umum dalam kasus gantung diri.

Menurut keterangan saksi mengatakan bahwa Supriadi selama ini tinggal sendiri di Sanggau. Ia biasanya menginap di kos yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara, belakang Kantor Bupati Sanggau. Namun, dalam tiga hari terakhir sebelum kejadian, ia memilih menginap di barbershop.

Seorang mantan karyawan Supriadi, Andre Raja Guguk, mengatakan bahwa semasa bekerja dengannya, korban sering mengeluh sakit di kakinya dan mengonsumsi obat secara rutin.

Supriadi pernah bercerita bahwa ia mengidap kolesterol tinggi.

Polisi mengamankan kain gorden hitam bergaris kotak putih dengan panjang sekitar 1,5 meter sebagai barang bukti.

Dugaan sementara, Supriadi Manurung meninggal dunia akibat bunuh diri. Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya faktor psikologis atau tekanan pribadi yang dialami korban. Saksi menyebut bahwa Supriadi dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan teman maupun keluarganya. Bahkan, beberapa nomor kontak rekan-rekannya diketahui telah diblokir oleh korban sebelum kejadian.

Hingga saat ini, situasi di lokasi kejadian tetap kondusif. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi mental orang-orang di sekitar mereka guna mencegah tragedi serupa terjadi.

  • Bagikan